Trending Topic
Jadi Perokok Pasif, Apa Yang Anda Lakukan?

31 May 2016


Foto: Stocksnap.io

Sedang enak-enak menikmati makanan di restoran ber-AC, tiba-tiba beberapa orang mulai menyalakan rokok dan mengepulkan asapnya ke segala penjuru. Sejurus kemudian, tampak beberapa orang yang merasa terganggu oleh asapnya mulai mengibas-ngibaskan tangan sambil batuk-batuk. Seolah tak merasa, si perokok justru mengisap rokoknya dalam-dalam dan mengambil posisi lebih santai. Padahal, tak jauh dari situ, ada wanita hamil besar yang juga sedang makan.

Apabila posisi Anda adalah sebagai perokok pasif, apa yang menjadi respons Anda saat menghadapi situasi seperti di atas? Berpindah tempat? Marah-marah? Menegur dan memintanya untuk mematikan rokok segera? Pada kenyataannya, kebanyakan orang akan mengambil pilihan pertama sebagai langkah aman. Begitu juga yang tercermin dari survei femina terhadap 50 wanita. Sebanyak 84% merasa keberatan ada orang merokok di sekitar mereka, tapi hanya sekitar 33% saja yang berani secara terang-terangan menegur. Karena malas ribut, kebanyakan memilih untuk menyingkir (41,7%), atau memberikan kode tidak senang dengan mengibaskan tangan dan batuk-batuk (25%).

Padahal ternyata, dari 4.000 zat kimia berbahaya yang terkandung dalam sebatang rokok, hanya 25% yang masuk ke tubuh perokok, sementara 75% dihirup oleh orang di sekelilingnya. Sementara perokok aktif masih bisa mengandalkan filter pada rokok mereka, maka perokok pasif harus menerima limpahan zat karsinogenik, seperti nitrosamine dan polycyclic aromatic hydrocarbon yang terkandung pada tembakau, secara mentah-mentah.

Sejumlah penyakit yang dipicu oleh rokok juga menjadi penyebab utama kematian, antara lain  penyakit paru kronis obstruktif, penyakit jantung iskemik, penyakit kardiovaskular, penyakit saluran pernapasan atas, dan berbagai penyakit kronis lainnya.   
    
Ancaman itu bukan hanya untuk perokok aktif, tetapi juga menghantui para perokok pasif. Mereka yang bukan perokok berisiko terpapar oleh bahaya yang ditimbulkan asap rokok. Di luar tarik-menarik masalah kebijakan, ada baiknya kita juga berkaca pada perilaku masyarakat sekitar kita. Sering kali yang kita temui, tak sedikit orang dewasa yang abai. 


Jamak ditemui perokok yang merokok dengan cuek di tempat publik atau restoran, angkutan umum, di lingkungan kantor atau instansi, taman, dan lainnya. Bahkan, tak peduli juga merokok di restoran keluarga yang dipenuhi anak-anak bermain. Mereka seperti tak peduli pada orang-orang yang ada di dekatnya, yang pada akhirnya menjadi korban perokok pasif. Yang lebih parah lagi, para perokok itu tega merokok sambil menggendong balitanya. Jangankan peduli pada orang asing, pada keluarga dekat yang mereka kasihi saja, mereka ignorance.

Sudah saatnya, kita tidak tinggal diam saja ketika menjadi korban asap rokok di sekitar kita. Terlebih lagi, saat berada di ruang publik. Bagaimana menurut Anda? 
(f)
 


Topic

#HariTanpaTembakau

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?