Trending Topic
Ayo, Mulai Bicara Tentang Kekerasan Seksual!

2 May 2016


 Foto: PSS

Menengok fakta-fakta seputar kekerasan seksual sungguh mengejutkan dan memprihatinkan. Setiap dua jamnya, sebanyak tiga wanita mengalami kekerasan seksual di Indonesia. Hal inilah yang menggerakkan Lentera Indonesia, support group untuk penyintas kekerasan seksual, dan Magdalene, majalah feminisme online, untuk meluncurkan kampanye #MulaiBicara atau #TalkABoutIt, demi meningkatkan kesadaran masyarakat luas mengenai peliknya masalah kekerasan seksual.
 
Kekerasan seksual sudah pasti memiliki dampak fisik dan psikologis yang besar pada korbannya. Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa kekerasan seksual yang terjadi pada wanita dan anak-anak juga memiliki dampak ekonomi terhadap individual, komunitas, dan negara. 
 
Menurut Livia Iskandar, psikolog dan co-founder Yayasan Pulih, wanita korban kekerasan seksual paling rentan terhadap HIV/AIDS dan depresi. Dari sini dampaknya bisa berujung panjang, bukan lagi hanya soal penularan penyakit.
 
“Ibu yang depresi pun juga bisa mewariskan gen yang buruk kepada anaknya. Akibatnya, anaknya tidak memiliki kecerdasan atau inteligensi yang cukup, kemudian putus sekolah, dan tidak bisa menafkahi hidupnya,” tutur Livia, pada diskusi panel yang menjadi kick-off kampanye Mulai Bicara, di BINUS International University, fX Sudirman, Jakarta (28/4).
 
Ketika angka jumlah korban kekerasan meningkat, artinya lebih banyak biaya yang harus dikeluarkan negara untuk merawat mereka. “Meningkatnya angka penderita HIV/AIDS dan depresi berarti diperlukan biaya negara tambahan untuk menyediakan tenaga dan fasilitas medis, serta obat-obatan,” jelas Livia.
 
Yang lebih signifikan lagi adalah kerugian tidak langsung, seperti kerugian pendapatan, kerugian sumber daya manusia, dan kerugian produktivitas. Dari segi hukum, Pramudya A. Oktavinda, menekankan pentingnya diskusi mengenai kekerasan seksual dengan perspektif ekonomi untung-rugi, supaya mendapatkan prioritas dalam agenda pemerintah dan wakil rakyat.
 
“Di tengah banyaknya masalah yang dihadapi negara, wanita dan anak-anak jadi urusan belakangan. Untuk itu, kekerasan seksual perlu diangkat dengan ‘bahasa’ yang lebih mengena di hati pemangku jabatan dan pembuat keputusan,” ujarnya. (f)
 

 
 


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?