Travel
Mengenal Tongkonan, Rumah Adat Toraja

9 Dec 2016


Foto: Desman

Pertengahan Agustus lalu, dalam rangka memenuhi undangan ISOPLUS - Wings Food, Redaktur femina, Desiyusman Mendrofa, berkesempatan menyaksikan Toraja Marathon 2016 sekaligus mengunjungi beberapa destinasi wisata di Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Berikut sebagian catatan perjalanannya.

Hari menjelang siang saat saya dan rombongan bergegas menuju Desa Tumbang Datu, Kecamatan Sangalla’ Utara, Kabupaten Tana Toraja. Terletak sekitar 7 km timur Kota Makale, ibu kota Kabupaten Tana Toraja, desa ini lumayan jauh dari keramaian.

Meski termasuk desa wisata, suasananya relatif sepi pengunjung. Hanya terlihat beberapa wisatawan mancanegara melewati daerah ini berjalan kaki. Tampak tiga buah tongkonan karuaya, rumah tradisional Toraja, berdiri. Seni arsitektur tongkonan karuaya ini masih sangat tradisional, beratap bambu yang disusun sedemikian rupa. Tumbuhan liar menghiasi atapnya yang hitam.

Tongkonan dibangun menghadap ke utara. Menurut pemandu dari Dinas Pariwisata Kabupaten Toraja, tongkonan dibangun sesuai aturan adat, menghadap utara, ke arah Sang Pencipta berada, yang artinya melambangkan awal kehidupan. Sementara belakang rumah menghadap selatan yang melambangkan akhir kehidupan, tempat arwah setelah kematian.   

Di bagian depan tongkonan, ada alang sura', tempat menyimpan bahan-bahan makanan, terutama padi, gabah, dan beras, sebanyak 6 bangunan. Tiang-tiangnya terbuat dari batang pohon palem yang licin sehingga tikus tidak dapat naik ke dalam bangunan.

 
Foto: Desman

Pada sebuah tiang penyangga depan rumah, puluhan tanduk kerbau dipajang rapi dari atas ke bawah. Bagi suku Toraja, tanduk kerbau di depan tongkonan melambangkan kemampuan ekonomi sang pemilik rumah saat upacara penguburan anggota keluarganya. Tiap upacara adat di Toraja, seperti pemakaman, akan mengorbankan kerbau dalam jumlah yang banyak.

Tanduk kerbau kemudian dipasang pada tongkonan milik keluarga bersangkutan. Makin banyak tanduk yang terpasang,  makin tinggi pula status sosial keluarga pemiliknya. Selain itu, di sisi kiri dan kanan rumah juga terdapat rahang kerbau dan rahang babi.

Di sebatang kayu yang melintang di bagian depan rumah, dekat atap, saya melihat sejumlah tengkorak manusia. Tengkorak-tengkorak itu merupakan tengkorak para musuh yang dikalahkan saat perang antarsuku. Ternyata, itu bukan hiasan, melainkan untuk menunjukkan bahwa masyarakat desa itu kuat, gagah, dan berani.

Keunikan lain rumah adat Toraja ini terlihat dari ukiran berwarna merah, hitam, dan kuning. Motif hewan dan tanaman melambangkan kebajikan. Tanaman gulma air serta hewan seperti kepiting dan kecebong misalnya, diyakini melambangkan kesuburan. Ada pula ukiran kerbau yang melambangkan kekayaan. (f)

Baca Juga:

 


Topic

#travelingindonesia

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?