Sex & Relationship
Masa Lalu Memengaruhi Pilihan Pria di Masa Depan

28 May 2016


Foto: Fotosearch

Ada wanita yang selalu jatuh cinta pada pria yang salah. Misalnya memilih bertahan dengan pasangan abusive, atau selalu akrab dengan bad boy. Menurut psikolog klinis, Reynitta Poerwito, Bach. of Psych., M. Psi. dari Eka Hospital, life traps membuat seseorang ‘terjebak’ dalam pola hubungan sama berulang kali—yang sering kali tidak sehat.
 
Cari tahu
Menjalani hubungan dengan pacar juga butuh evaluasi. Saat merasa tidak nyaman berada di dalamnya, itulah tanda pertama bahwa hubungan Anda tidak sehat. “Nggak nyaman bisa karena Anda sulit berkomunikasi dengan pasangan, saat konflik tidak mendapat jalan keluar yang menyenangkan kedua belah pihak, atau pasangan jadi overprotective. Itu harus segera dilakukan perbaikan.”

Reynitta menyarankan agar segera menelusuri intensitas perasaan tidak nyaman yang muncul dalam suatu hubungan serta mencari tahu dari mana asalnya. Jika merasa terganggu oleh abusive partner, misalnya, Anda harus bisa mengambil tindakan. “Pasangan abusive, tuh, biasanya akan terus meningkat. Tadinya cuma mengata-ngatai kemudian menjadi abusive secara fisik seperti menampar atau memukul. Kalau Anda mau terus memaafkannya, Andalah yang bermasalah,” ungkap Reynitta.  
           
Kilas balik
Reynitta menjelaskan bahwa pola asuh dan pengalaman hidup dari masa kanak-kanak hingga remaja akan membentuk life traps (jebakan) pada diri seseorang. “Anda yang bisa memaafkan mungkin dulunya berhubungan dengan orang-orang abusive atau memiliki pengalaman yang serupa. Tanpa sadar, dia punya tendensi untuk mencari situasi yang polanya mirip dengan pengalamannya dulu atau sering kali dia hadapi setiap hari.

“Manusia secara tidak sadar punya kebutuhan untuk mengalami konsistensi dalam kehidupannya. Apa pun yang dia terima—meski nggak nyaman—tapi itu familiar. Contoh, ibunya suka mengkritik maka dia akan memiliki kecenderungan tertarik kepada sosok yang senang mengkritik atau menjadi seseorang yang suka mengkritik orang lain dan diri sendiri.”

FYI, ketidakpuasan di masa lalu dapat menghambat kebahagiaan seseorang. Sering kali dia akan berusaha mencari kebahagiaan dari pasangannya yang justru membuat kekecewaan pada dirinya semakin besar. Pasalnya, kebahagiaan harus datang dari dalam dirinya sendiri. 
 
Saatnya melangkah
Nah, untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi sekarang, Anda terlebih dahulu harus bisa mengenali kekurangan pada diri sendiri, kemudian mencari solusi untuk memperbaikinya. Salah satu yang harus dilakukan untuk move on dan lebih menghargai diri sendiri adalah berdamai dengan masa lalu. “Masa lalu apa yang harus diselesaikan? Anda harus bisa move on. Yang penting bukan bagaimana Anda mengontrol situasi, tapi bagaimana Anda mengontrol diri sendiri untuk menghadapi situasi yang tidak sesuai keinginan.”

Salah satu cara untuk berdamai adalah dengan menuliskan semua kemarahan atau kekecewaan yang dipendam hingga saat ini—dalam bentuk surat maupun jurnal. “Tulis semua unek-unek yang masih mengganjal karena itu adalah perasaan masa kecil yang masih Anda rasakan. Sudah saatnya ‘anak kecil’ itu dikeluarkan dan mengubur masa lalu. Kadang orang perlu diingatkan bahwa dia sudah berubah. Dia bukan lagi anak kecil yang nggak bisa apa-apa. Di situlah Anda melakukan perubahan positif untuk diri sendiri,” tegas Reynitta. (f)
 


Topic

#tipcinta

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?