Sex & Relationship
Cara Menghadapi Desakan Orang Tua untuk Bercerai

1 Oct 2016


Foto: Fotosearch

Usaha jual mainan online yang telah dirintis suami selama 10 tahun mengalami kebangkrutan hingga  utang menumpuk. Karena rumah kami sering didatangi penagih utang, terpaksa saya titipkan anak-anak ke rumah orang tua saya, sekaligus untuk meringankan beban hidup yang kini jadi tanggungan saya. Saya dan suami jadi sering bertengkar. Orang tua saya mendesak saya untuk bercerai, tapi saya merasa berat.
 
Siska - Jambi
 
Saran Irma Makarim
Pernikahan tak selamanya berjalan mulus atau sesuai dengan harapan. Ketika seseorang menikah, tentu atas dasar keinginan berbagi. Saat senang, tentu ini hal yang mudah dilakukan. Namun, ketika datang kesulitan, saat itulah sesungguhnya ujian kesetiaan dalam pernikahan.
 
Anda harus  ingat bahwa yang menjalani pernikahan adalah Anda dan suami, bukan pihak luar. Jika ada desakan dari pihak luar, anggap saja itu sebagai masukan keputusan yang Anda buat. Terlebih dengan adanya anak-anak, maka keputusan harus diambil atas dasar pikiran jernih dan pertimbangan matang, bukan karena emosi atau hasutan pihak luar.
 
Jika memosisikan diri Anda sebagai suami, Anda akan menyadari, bukan persoalan finansial saja yang tengah ia hadapi, tapi juga menyinggung dampak psikologis dari kegagalannya. Justru di saat terpuruk inilah peran Anda sangat berarti dalam memberikan dukungan emosional baginya untuk tak patah semangat berjuang.  

Bila ia sedang mengalami kejatuhan, jangan juga Anda ikut runtuh. Namun, jika Anda sudah berjuang dan tidak menghasilkan perubahan sikap atau iktikad baik suami, barulah bisa Anda pertimbangkan pilihan untuk berpisah. Bagaimanapun, kesejahteraan keluarga, baik secara materi maupun psikis, harus menjadi prioritas Anda.  

Baca juga:
Cara Menjaga Perasaan Anak Setelah Perceraian
Modern Family, Keluarga Yang Tak Lagi Ideal
 
Saran Monty Satiadarma
Cobaan dalam pernikahan bermacam-macam bentuknya. Kuncinya hanyalah kesabaran dan ketabahan dalam menghadapinya. Perceraian tak selamanya menjadi jalan keluar dalam mengatasi masalah, beberapa perceraian malah justru menambah masalah baru. Apalagi jika sudah ada anak, karena anak-anak yang akan menjadi korban dari perseteruan kedua orang tuanya.

Dalam  tiap persoalan, sesungguhnya selalu ada solusi yang bisa ditempuh. Namun, sering kali kita langsung dikuasai oleh kepanikan atau kemarahan sehingga yang terlihat hanyalah jalan buntu. Jangan mengambil keputusan apa pun dalam kondisi perasaan belum tenang.
 
Untuk masalah  utang Anda, masih lebih baik jika Anda berusaha meminta bantuan saudara atau sahabat. Memang rasanya harga diri dan perasaan sungkan atau malu akan menahan Anda. Tetapi, dalam kondisi darurat seperti ini, menerima  bantuan dari pihak luar jauh lebih bijaksana daripada melarikan diri dengan cara bercerai. Bersabarlah. (f)

Baca juga:
Hak Asuh Anak Setelah Perceraian
Ini Kata Anda Tentang Tunjangan Anak Pascacerai


 
 


Topic

#MasalahPernikahan

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?