Sex & Relationship
Bebas Cemas Hadapi Pernikahan Kedua

25 Oct 2016


Foto: 123RF

Mengarungi hidup bersama belahan hati menjadi kerinduan alami setiap manusia yang ditakdirkan hidup berpasangan. Termasuk mereka yang pernah gagal di pernikahan pertama. Masalahnya, cap gagal dan janda seolah menjadi hantu untuk memulai lembaran hidup baru di pernikahan ke-2. terutama jika perceraian itu membekaskan trauma.
 
Psikolog Rosdiana Tarigan dari Universitas Tarumanegara sangat memahami beban stigma yang dialami oleh para wanita yang berstatus janda. Terlebih saat kita masih hidup di kultur di mana peran keluarga besar dalam pernikahan masih sangat signifikan di Indonesia. “Rata-rata, orang tua tidak mengizinkan putra mereka menikah dengan janda. Bahkan, ketika putra mereka berstatus duda sekalipun,” ungkap wanita yang akrab disapa Diana ini.

Menurut Diana, terbiasa berada dalam stigma, secara tidak sadar juga membuat para wanita ini memandang diri dalam posisi yang lebih rendah. Sehingga, ketika akhirnya bertemu dengan seorang pria yang bersedia menerima kondisinya, mereka akan menyebut diri sebagai orang yang ‘sangat beruntung’. Pola berpikir yang seperti ini, menurut Diana, merupakan gerbang menuju hubungan yang sangat tidak sehat. Seseorang yang pernah gagal, cenderung akan melihat pasangan barunya sebagai sosok yang lebih benar dan harus lebih didengarkan.

“Bahayanya kalau ternyata Anda bertemu dengan pria yang sangat dominan, maka bisa berkembang ke pola hubungan yang abusive karena Anda secara total menempatkan diri pada posisi submisif,” jelas Diana. Abusive tidak hanya dalam artian fisik, tapi dalam pengambilan keputusan, dan hak-hak pribadi yang dirampas.

Ia kembali menegaskan, bahwa dalam hubungan apa pun, berlaku hukum timbal balik. Bukan Anda saja yang merasa beruntung, calon suami juga orang yang beruntung. Sebab, ia bisa mendapatkan seseorang dengan kualitas diri terbaik yang Anda miliki. “Kalau kita memang orang yang baik dan tulus, maka masalahnya bukan lagi soal stigma atau masa lalu, tapi soal cocok atau tidak kita dengan dia,” tegas Diana. (f)
 


Topic

#pernikahan

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?