Profile
Tisye Diah Retnojati, Sukses Melesatkan Karier Dari Posisi Customer Service Officer ke Jajaran Direksi

21 Apr 2017


Foto: Dok. Femina
 
Usaha tidak akan mengkhianati hasil,” ungkap Tisye Diah Retnojati, lugas. Baginya, kata-kata ini lebih dari sekadar pameo klasik, tapi merupakan bagian perjalanan suksesnya selama 17 tahun berkarier di dunia perbankan dan finansial. Director of In Branch Channel di PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) bancassurance nomor satu di Indonesia berdasarkan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, Q4 2016, ini mampu membuktikan bahwa fenomena glass ceiling yang selama ini membatasi wanita dalam berkarier, hanyalah mitos.
 
Tak Berhenti Belajar
Jalan karier Tisye berawal di dunia perbankan. Ia adalah salah satu dari angkatan pertama Officer Development Program (ODP) dari Bank Mandiri. Lulusan cumlaude dari Fakultas Ekonomi, jurusan Manajemen, Universitas Gadjah Mada, ini merintis karier sejak dari posisi Customer Services Officer. Dari anak daerah yang tidak pernah meninggalkan Yogyakarta, Tisye harus bertugas di Medan, Sumatra Utara, terpisah jauh dari orang tua dan saudara-saudaranya.

“Saya ingat betul betapa beratnya mengeluarkan ongkos 250.000 rupiah untuk membeli nomor ponsel lokal baru. Penghasilan saya habis untuk telepon dan membeli tiket pulang kampung yang mahal,” kenangnya, tertawa. Meski demikian, lulusan tercepat dengan IPK tertinggi di fakultasnya ini, tidak cepat menyerah. Terngiang pesan ibunya, bahwa bekal pendidikan tinggi yang diperolehnya itu harus membuahkan sukses karier yang sepadan.
Meski prestasi akademisnya sangat membanggakan, Tisye mengaku semua itu ia dapatkan dengan penuh perjuangan. “Saya harus belajar mati-matian dulu. Kalau tidak, maka saya tidak bisa. Saya tahu betul ini,” ungkapnya. Apalagi, sejak ayahnya meninggal, biaya pendidikannya bergantung penuh pada beasiswa bagi mahasiswa berprestasi.

Beasiswa yang diberikan oleh bank swasta Fuji Bank, yang menginspirasinya menekuni karier di dunia perbankan. Dalam sebuah kesempatan mengunjungi bank tersebut di Jakarta, Ia menyaksikan bagaimana sebuah bank dikelola. “Saya sangat terkesan dengan orang-orang yang bekerja di sana. Mereka terlihat keren,” ucap Tisye, tertarik.

Dari head teller, ia dipercaya menjadi customer service officer, dan akhirnya dipromosikan menjadi Kepala Kas di Bank Mandiri Kelapa Gading, yang berlokasi di Mal Kelapa Gading, Jakarta. Saat itu ia dipercaya mengelola cabang dengan dua orang teller, seorang customer service, dan dua orang satpam. Di saat yang sama, ia harus membagi fokus, antara melayani nasabah yang hendak membuka rekening, memberi password kepada teller, dan memastikan tidak ada kesalahan transaksi, dan ATM tidak sampai kosong.

“Untungnya, menjadi wanita, kita seolah punya lengan gurita. Bekal kemampuan multitasking ini pula yang membantu saya merampungkan beberapa tugas dalam segmen waktu berdekatan, bahkan bersamaan,” ujar wanita kelahiran Yogyakarta, Januari 1976, ini senang.

Praktiknya, memang tidak semudah perkataan. Butuh tempaan waktu dan pengalaman untuk bisa tetap fokus. Menyusun to-do list, menjadi cara sederhananya menetapkan prioritas dan memastikan bahwa tak ada pekerjaan terlewat. “Selain itu, banyak pelajaran lain yang saya petik dari para leader saya, misalnya soal kedisiplinan dan mengelola waktu. Mereka memiliki hal istimewa untuk bisa berada di posisinya saat ini,” ungkapnya.

Kini, di AXA Mandiri, ia berkesempatan bekerja sama dengan para tenaga ahli asing dan belajar bagaimana berpikir secara global. Tidak hanya itu, Tisye mengaku belajar banyak dari orang-orang yang dijumpainya dalam perjalanan. Seperti saat ia bertemu dengan para pedagang pasar apung di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
“Mereka adalah wanita-wanita tangguh. Sejak pukul empat pagi mereka sudah siap. Mereka mengumpulkan buah dari hutan, sayur-sayuran dari ladang dan mengangkutnya ke pasar seorang diri,” katanya, kagum.
Hal yang sama ia temui saat bersama Pokja Presiden Joko Widodo berkunjung ke Pasar Mama, Papua, yang seluruh pedagangnya wanita. “Dengan bekal literasi keuangan dari kami, saya berharap para wanita ini bisa menuai buah dari hasil kerja keras mereka,” ungkap Tisye yang berencana melanjutkan kuliah S-2.

Simak lanjutan kisahnya di laman berikut ini.
 


Topic

#wanitahebat

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?