Home Interior
Dekorasi Rumah Bergaya Eklektik, Seperti Apa, Sih?

19 Oct 2017

Foto: Muhammad Zaki, Kediaman Virke Sivera Nelloh, Pamulang

Gaya eklektik bersifat ekspresif. Ia lahir dari kebebasan memadukan berbagai gaya desain sesuai imajinasi dan kreativitas pemilik rumah. Untuk sukses menabrakkan berbagai gaya ke dalam tampilan
ruang agar terlihat harmonis, kepekaan dalam menyeleksi elemen terbaik dari tiap desain menjadi kunci utama.

Menurut interior desainer Le Priescha, gaya desain eklektik adalah kombinasi dari berbagai macam gaya desain, ide, dan teori dari berbagai macam periode waktu, yang menghasilkan satu kesatuan unik.

Penerapannya sudah dimulai sejak abad ke-20 dan makin bertambah peminatnya hingga sekarang.
“Dulu orang lebih terpatok pada aturan- aturan baku dari suatu aliran dekorasi ataupun berusaha tampil sempurna dengan aturan simetris. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak orang yang lebih terbuka dengan ide-ide baru dan berani untuk bereksplorasi dengan gaya,” ucap wanita yang sering mengerjakan
proyek-proyek desain high end retail seperti Chopard, Moschino, Van Cleef & Arpels ini.

Dalam praktik memadukan berbagai macam gaya desain, warna, dan corak yang membentuk satu kesatuan yang harmonis ini, sangat dibutuhkan kepekaan dan kreativitas yang lebih dalam. Tujuannya, agar kolaborasi berbagai unsur bisa membuat ruangan tampak menakjubkan dan saling berhubungan.

“Misalnya, menggabungkan gaya tropis dengan memasukkan unsur gaya klasik. Atau gaya kontemporer dengan unsur retro. Semua sah saja, asalkan kita cukup peka sehingga bisa menyeimbangkan berbagai unsur rupa-rupa gaya agar lebih sedap dipandang,” jelas Priescha.

Begitu pula jika ingin menyisipkan beberapa elemen seni Indonesia ke dalam gaya eklektik. Apalagi negeri ini memiliki aneka ragam adat, budaya, dan tradisi yang bisa dipadupadankan dengan gaya interior modern, seperti menambahkan kain etnik Nusantara, pajangan dinding sisir, atau memilih dipan dari Jepara.

Pada gaya eklektik yang kental sering kali terdapat aksesori, seperti karpet dari kulit binatang, patung kepala binatang, serta lukisan dan pernak-pernik seperti vas yang mengandung unsur binatang.

“Inilah kelebihan eklektik, yakni menyeleksi apa saja yang terlihat bagus, baik dalam dekorasi,
suasana, zaman, maupun gaya dalam satu kesatuan,” kata Priescha menambahkan.

Selain itu, desain eklektik tidak mengenal aturan yang baku dalam menggabungkan berbagai unsur gaya. Penggabungan bisa minimal 2 gaya atau lebih, asalkan bisa berpadu dengan selaras. Namun begitu, sebelum menerapkan gaya ini, perhatikan dulu ukuran luas rumahnya.

Pada hunian berukuran mungil akan terlihat penuh sesak, jika tidak tepat memasukkan elemen-elemen yang saling berbeda. “Akan lebih baik jika menghindari pemakaian warna gelap agar ruangan terlihat lebih luas. Kurangi juga perpaduan corak yang berlebihan agar tidak terlihat terlalu ramai,” tambahnya.

Langkah selanjutnya adalah menentukan satu gaya sebagai tema utama dari sebuah ruangan. Kemudian dipadukan dengan satu atau beberapa gaya lain sebagai aksennya.

Hasil dari perpaduan ini, jika tepat, biasanya akan menampilkan keseimbangan yang simetris dan berseni. Sebaliknya, jika kurang tepat, akan membuat tampilan terlihat kacau. Karena itu, disarankan untuk tidak membiarkan masing-masing unsur dekorasi saling berebutan untuk dipandang dan terkesan berbaur tak beraturan.

Baca juga:
5 Trik Menerapkan Gaya Retro untuk Dekorasi Rumah dari Desainer Interior Ayi Asmoro
Hiasi Rumah Mungil Anda dengan Gaya Retro dan Sentuhan Pop Art Seperti Milik Apria Rahmadhina Ini
Inspirasi Gaya Retro untuk Dekorasi Rumah, Ini Aturan Mainnya


Dengan pengaplikasian semua konsep yang baik, gaya eklektik akan mewujudkan desain akhir yang unik, menarik, dan autentik, yang merepresentasikan selera pemilik rumah. Untuk mendukung konsep ini, Priescha menyarankan untuk tidak takut memasukkan beragam warna perabotan dan aksesori, tapi gunakan pengikat dari semua warna tersebut, yaitu satu hingga dua warna netral yang cerah.

“Begitu pula saat memilih bentuk, material, tekstur, dan bahan, usahakan yang sederhana dan masih memiliki kesatuan dengan warna utama dan warna senada,” imbuh wanita yang tengah merintis usaha sendiri di bidang interior  desain dan fabrikasi ini.

Desain eklektik umumnya berkaca ke masa lalu. Namun, jika ingin membuat tampilan rumah terlihat trendi, bisa diakali dengan menghadirkan perabot maupun aksesori yang mencerminkan tampilan modern atau sedang digemari saat ini. Penambahannya cukup dijadikan sebagai aksen saja. (f)


Topic

#rumah, #dekorasirumah, #interior, #gayaeklektik

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?