Health & Diet
Sering Kesemutan Bisa Jadi Gejala Awal Guillain-Barre Syndrome

24 Jul 2017


Foto: Fotosearch

Sering mengalami kesemutan pada jari-jari kaki atau tangan, lalu menyebar ke seluruh tubuh bagian atas dan tangan? Ini bisa jadi gejala awal penyakit Guillain-Barre Syndrome (GBS). GBS memang termasuk jenis penyakit langka. Sindrom ini terjadi pada 1-2 orang per seratus ribu penduduk. Meski begitu, penyakit ini perlu dikenali sejak dini, karena bisa berakibat fatal bagi penderitanya.
 
Gillain-Barre Syndrome (GBS) adalah gangguan sistem kekebalan tubuh yang menyerang saraf yang menyebabkan kerusakan pada saraf tepi. Ada tiga fungsi saraf tepi:
  1. Fungsi sensorik, yaitu mengantarkan informasi dari organ tubuh ke otak untuk di analisa.
  2. Fungsi motorik, yaitu mengantarkan instruksi dari otak untuk dilaksanakan oleh organ tubuh, berupa gerakan yang dapat dikendalikan oleh kemauan.
  3. Fungsi otonomik, yaitu mengantarkan instruksi dari otak untuk dilaksanakan oleh organ tubuh, namun tidak dapat dikendalikan dengan kemauan.
Dengan gangguan yang terjadi pada saraf tepi ini, maka akan berdampak pada terjadinya gangguan fungsi sensorik, motorik, dan otonomik tubuh.
 
Hingga saat ini, penyebab GBS belum diketahui dengan pasti. Autoimun disebut-sebut sebagai salah satu penyebab rusaknya saraf tepi pada kasus GBS. Zat kekebalan tubuh (antibodi) yang seharusnya berfungsi melindungi tubuh dari serangan benda asing (bakteri dan virus) justru merusak sel dan jaringan tubuh sendiri. Biasanya diikuti oleh penyakit akibat infeksi akibat virus atau bakteri di saluran pernafasan dan pencernaan hingga flu perut.  
 
Sindrom GBS sering diawali dengan kesemutan dan lemah pada kaki, lalu menyebar ke tubuh bagian atas dan lengan.

Pada beberapa orang, gejala ini juga terasa hingga ke wajah. Tanda dan gejala yang ada tersebut dapat berkembang dengan sangat cepat, bahkan hingga terjadi kelumpuhan kaki, lengan, dan otot pernapasan.

Bahkan, pada kasus yang lebih parah bisa disertai dengan gangguan bicara, mengunyah dan menelan, buang air besar, gangguan pernafasan, hingga komplikasi yang dapat menyebabkan kematian.
 
Untuk mendeteksi seseorang terkena GBS atau tidak, umumnya dokter akan melakukan serangkaian tes dan pemeriksaan fisik. Ada pula pemeriksaaan cairan otak, EMG (elektromiografi), dan NCV (Nerve Conducton Velocity Test). Karena adanya risiko tinggi terjadinya gagal pernafasan dan gagal jantung, penderita GBS akan dirujuk untuk dirawat di rumah sakit.
 
Pengobatan yang dilakukan bersifat suportif, yaitu bertujuan untuk mengatasi gejala, mencegah komplikasi, dan mempercepat proses penyebuhan.

Delapan puluh persen penderita GBS dapat sembuh, namun membutuhkan waktu beberapa minggu hingga bulan, bahkan tahun. Meski begitu, GBS termasuk penyakit serius dengan ancaman kematian 2-3% akibat gagal pernafasan dan gagal jantung. (f)
 
(Sumber: Buku Autoimmune The True Story, Marisza Cardoba Foundation, 2017).   

Baca juga:
Cara Atasi Lemas, Nyeri Leher & Kesemutan Karena Kelelahan
6 Makanan yang Diduga Sehat Tapi Ternyata Bahayakan Kesehatan
5 Resep Menjadikan Hidup Lebih Santai
 

Faunda Liswijayanti


Topic

#kesehatan, #kesemutan, #GuillainBarreSyndrome

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?