Health & Diet
Latihan Pernapasan dan Meditasi Untuk Membuang Rasa Cemas

17 Oct 2018


Foto: fotosearch

Jika mencari di internet, Anda akan menemukan banyak info tentang meditasi, dengan metode yang beragam. Salah satunya The Golden Space Indonesia, yang berafiliasi dengan The Golden Space Singapura yang diprakarsai Master Umesh H. Nandwani dan Sushila Devi.
 
Secara teknik dalam meditasi, The Golden Space Indonesia menerapkan dua tipe pernapasan. Pertama adalah slow breathing, pernapasan yang ditarik secara pelan, ditahan, lalu diembuskan. “Perlunya untuk menahan napas agar oksigen yang ditarik melakukan sirkulasi di sekujur tubuh. Manfaatnya untuk mengeluarkan racun dalam tubuh melalui napas yang diembuskan,” ujar Meilinda Sutanto, guru dari pusat meditasi dan penyembuhan transformational The Golden Space Indonesia.
 
Tipe pernapasan ini dapat dilakukan oleh mereka yang mengalami gangguan tidur. Tujuannya, agar tubuh menjadi relaks, sehingga mata mudah dipejamkan.
 
Tipe pernapasan kedua adalah fast breathing, bernapas dilakukan dengan sangat cepat. Oksigen ditarik dan dikeluarkan lewat hidung dengan intensitas yang cepat. Tujuannya, agar toksin atau racun di dalam tubuh didorong secara cepat.
 
Fast breathing dapat dilakukan oleh mereka yang kerap mengalami rasa gugup dan khawatir, seperti saat akan naik ke atas panggung atau hendak melakukan presentasi. “Pernapasan ini bermanfaat untuk mengeluarkan rasa cemas dan ketakutan dalam tubuh,” tuturnya.
 
Meilinda mengatakan, perbedaan meditasi di The Golden Space Indonesia dengan metode meditasi lain terletak pada transformasi. “Metode meditasi kami bertujuan untuk mengubah hidup seseorang menjadi lebih baik,” ungkapnya. Karenanya, menggali emosi-emosi yang berasal dari masa lalu dan yang dialami saat ini menjadi sangat penting.
 
“Ada kalanya, kami menggali informasi tentang masa lalu pasien yang mungkin sulit diungkapkan atau ia merasa sudah melupakannya. Dari sana kami bisa mengidentifikasi dan tindakan apa yang harus dilakukan,” kata wanita yang memiliki latar belakang sebagai ahli nutrisi ini.
 
Mereka yang sulit menurunkan berat badan misalnya, terjadi karena mereka selalu merasa hidupnya tidak aman dari berbagai ancaman, sehingga kadar lemak dalam tubuh susah keluar karena ingin melindungi tubuh. Pada dasarnya, lemak berfungsi melindungi tubuh.
 
Masa healing dan tipe meditasi yang dilakukan berbeda pada tiap orang, tergantung pada tingkat masalah yang dialami. Untuk insomnia dan program penurunan berat badan, terapi bisa dilakukan empat kali saja. Untuk kasus kanker atau autoimun, terapi bisa saja dilakukan 10-12 kali. Proses terapi akan ditangani oleh beberapa konsultan dengan keahlian masing-masing. Konsep ini juga digunakan oleh Mayo Clinic di Amerika Serikat.
 
Meditasi pun dapat dilakukan di mana saja. Namun, akan lebih baik jika dilakukan di alam terbuka. Suasana alam yang tenang akan memberi dampak lebih cepat terhadap tubuh. “Meditasi dapat dilakukan tanpa musik atau dengan musik. Bagi para pemula, sangat baik melakukan meditasi sambil mendengarkan musik, agar pikiran tidak ke mana-mana. Namun, semuanya kembali kepada selera masing-masing,” tuturnya.
 
Idealnya, meditasi dilakukan tiap hari pada pagi dan malam hari, minimal 20 menit. Meditasi di pagi hari bermanfaat bagi para pekerja maupun pebisnis untuk memperbarui energi. Sementara meditasi pada malam hari sangat bermanfaat untuk membuat tubuh lebih relaks. Gangguan tidur seperti insomnia dapat diatasi dengan cara ini.
 
Meilinda mengatakan bahwa meditasi dapat dilakukan dengan cara sederhana, bahkan ketika duduk atau berdiri sekalipun. “Meditasi itu tidak harus menyendiri seperti orang bersemedi,” ungkapnya. (f)
 
Baca Juga:

Burnout, Penyakit Yang Menghantui Entrepreneur
Membaca 10 Sinyal Ancaman Kesehatan yang Dipancarkan Tubuh Anda
Cara Membaca Aura untuk Kesehatan Fisik dan Psikis


Topic

#kesehatan, #meditasi

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?