Health & Diet
5 Obat Tradisional dari Dapur

2 Oct 2016


Foto: Fotosearch

 
Sejak dulu racikan minuman tradisional dengan paduan rempah-rempah –disebut jamu-  sudah didaulat menjadi minuman yang berkhasiat untuk menjaga kesehatan. Sayangnya, makin modern bangsa kita, makin banyak yang tak lagi kenal dengan ‘obat tradisional’ ini. Padahal, saat suatu gejala penyakit tertentu datang menyerang, ada ‘peralatan’ P3K yang bisa langsung Anda dapatkan dari dapur. Cepat, murah, dan alami.
 
Apa sesungguhnya ‘bahan ajaib’ yang terkandung di dalam rempah? Dr. Ir. Sedarnawati Yasni, M.Agr, pendidik dan peneliti pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB, menjelaskan 5 rempah yang umum dipakai di dapur Indonesia, plus kandungannya yang berkhasiat untuk kesehatan berdasarkan literatur dan hasil penelitian yang dilakukannya.
 
1. Kunyit
Bumbu inti untuk membuat gulai, kari, soto kuning, nasi kuning, pepes ayam, atau bumbu perendam untuk ikan goreng.
Sebagai obat:
Kandungan kurkumin (warna kuning pada kunyit) efektif dalam mencegah dan memperbaiki luka lambung. Minyak asirinya berkhasiat sebagai antiinflamasi. Sejak dulu ramuan kunyit asam diminum untuk memperlancar haid. Secara ilmiah mulai terungkap bahwa kunyit memiliki kemampuan mendorong hati supaya lebih menghasilkan empedu pemecah lemak, dan asam jawa mampu memacu denyut jantung agar peredaran darah menjadi lancar. Jadi, kombinasi kunyit dengan asam jawa akan lebih mempermudah proses metabolisme tubuh (peredaran darah lancar, lemak terbuang, dan oksigen segar mudah mengalir dalam tubuh). Konsumsi kunyit asam yang teratur dapat pula menjaga keseimbangan berat badan (melangsingkan tubuh).
 
2. Jahe
Merupakan bumbu yang penting untuk membuat gulai, rendang, soto, hingga minuman hangat (wedang).
Sebagai obat:
Mengandung sederet senyawa aktif, antara lain: camphene, bisabolene, curcumene, zingibrene, geranial, 1,8-cineol. Berdasarkan penelitian, ekstrak jahe yang mengandung senyawa-senyawa ini merupakan stimulan bagi pernapasan dan jantung, dan dapat menyembuhkan rematik, disentri, malaria, influenza, batuk, merangsang nafsu makan, hingga memperlancar pencernaan. Jahe merangsang keluarnya air liur, memperkuat lambung dan meningkatkan pencernaan makanan. Kandungan minyak asiri jahe dapat meningkatkan keluarnya gas dalam usus, menyeimbangkan fungsi-fungsi perut dan mencegah muntah. Oleh karena itu, masyarakat sangat mengenal ramuan rebusan jahe segar hangat yang biasanya ditambah gula merah untuk mengatasi  masuk angin. Jahe merah diketahui lebih baik untuk kesehatan  dibandingkan jahe biasa yang dipakai untuk masak.
 
3. Kencur
Rempah penting dalam membuat bumbu urap, pecel, rempeyek, dan nasi goreng,
Sebagai obat:
Senyawa aktifnya, seperti  kamfer, borneol, dan sineol berkhasiat untuk menghilangkan batuk dan menghangatkan badan. Efek menghangatkan dari kandungan tersebut dapat membantu membuang angin dalam lambung, dan membuat pernapasan lega atau pernapasan menjadi panjang.
 
4. Kayu Manis
Rempah yang penting dalam membuat soto Betawi, sup iga, gulai,  kolak, sarikaya khas Minang, hingga pewangi untuk aneka kue. Rasanya sedikit ‘pedas’ dan manis, berbau wangi serta bersifat hangat
Sebagai obat:
Minyak asirinya mengandung antara lain: safrole, tannin, kalsium oksalat, cynamil alcohol, eugenol, cinnamaldehyde, dan carryophillene, yang berguna untuk obat seriawan, penghilang rasa sakit (analgesic), dan tekanan darah tinggi. Dapat pula mencegah asma, masuk angin, dan diare.  
 
5. Serai
Merupakan rempah daun yang cukup sering digunakan dalam masakan, mulai dari soto, rendang, gulai, lodeh, dan lain-lain. Minuman teh serai yang   dijerang bersama jahe dan gula merah, biasanya menjadi ‘minuman penutup’ setelah menenggak segelas jamu.
Sebagai obat:
Citranelal, citral geraniol, eugenol, dan limonene adalah beberapa nama senyawa aktif dalam serai yang dapat dimanfaatkan untuk mencegah sakit kepala, otot dan sendi ngilu, nyeri lambung, diare, antiradang, dan memperlancar sirkulasi darah. Selain itu, ekstrak serai juga bisa membantu melancarkan pencernaan, mengurangi tekanan darah, dan mencegah flatulensi (perut kembung).
 

Lila Muliani

Baca juga:
Mengapa Memilih Tradisional?


Topic

#obattradisional

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?