Health & Diet
10 Fakta tentang Kesepian dan 3 Cara Mengatasinya

24 May 2016


Foto: Stocksnap.io

Para ahli memperkirakan lebih dari 40% umat manusia pasti akan melalui pilunya kesepian di suatu masa dalam hidup. Namun, hanya sedikit yang menyadari dampak langsungnya pada diri kita.
Guy Winch, psikolog dan penulis buku Emotional First Aid: Healing Rejection, Guilt, Failure, and Other Everyday Hurts merangkum fakta-fakta mengejutkan tentang kesepian yang akan mengubah pandangan Anda tentang kondisi psikologis yang tampak biasa tapi sebetulnya bisa membahayakan diri kita.

1/ Punya banyak teman dan kekasih tidak berarti seseorang tidak dilanda kesepian. Perasaan sepi tergantung pada kualitas keterhubungan seseorang secara emosional dengan lingkungannya. Seseorang yang tampak punya banyak teman mungkin saja sering merasa sepi di tengah kerumunan, jika hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya hanya sekadarnya.

2/ Menikah tidak berarti bebas dari rasa sepi. Lebih dari 60% orang yang kesepian ternyata sudah berkeluarga! Begitu pasangan yang menikah tak lagi saling berbagi pikiran, pengalaman, dan perasaan terdalam mereka satu sama lain akan mudah merasa berjarak dan kesepian. Dalam kondisi hubungan seperti itu, seseorang merasa pasangannya tidak mampu menawarkan keintiman yang ia inginkan. Dan bisa jadi kecemasan itu benar adanya.

3/ Kesepian bisa mengganggu persepsi seseorang terhadap hubungannya. Studi tentang kesepian menunjukkan orang-orang yang diminta mengingat kapan mereka merasa kesepian dapat membuat mereka kurang menghargai hubungan dengan lingkungan sekitarnya. Ingatan buruk tentang rasa sepi itu justru menarik mereka makin menjauh dari orang-orang yang mereka kasihi.

4/ Kesepian bisa menular! Seseorang yang merasa kesepian bisa dengan mudah mengenali orang lain yang senasib di sekitarnya. Ada sebuah penelitian yang mendapati bahwa lebih dari periode enam bulan, orang-orang yang kesepian akan terdorong ke garis batas jejaring sosialnya, bersama orang-orang serupa...

5/ Kesepian bisa membuat seseorang merasa lebih kedinginan dibanding suhu ruang tempat ia berada. Bahkan suhu kulitnya pun akan turun. Ternyata tubuh kita bereaksi lebih dramatis terhadap rasa sepi.

6/ Kesepian membuat tubuh kita seolah diserang. Tekanan darah dan kolesterol bisa meningkat, dan secara otomatis mengaktifkan respons fisik dan psikis diri kita terhadap stres.

7/ Rasa sepi yang akut bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dengan signifikan, karena kondisi tubuh yang stres secara terus-menerus.

8/ Kesepian menekan fungsi sistem imun tubuh. Kerjanya jadi tidak efisien dan meningkatkan risiko terhadap semua penyakit. Duh!

9/ Sering menderita flu dan rasanya tak kunjung membaik? Rasa sepi yang menyerang diri Anda selama beberapa pekan saja mampu memengaruhi sistem imun tubuh dan bisa langsung kelihatan dampaknya.

10/ Kesepian sama berbahayanya dengan merokok. Keduanya sama-sama memengaruhi kesehatan dalam jangka panjang. Bahkan, sebuah studi mengatakan rasa kesepian kronis bisa meningkatkan risiko kematian lebih awal sebanyak 14%!
Lalu apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa kesepian yang mengakar dalam diri Anda? Gejala paling umumnya adalah rasa hampa yang mewujud menjadi rasa nyeri di dada yang datang sewaktu-waktu.

Menurut psikolog klinis, Leslie Becker-Phelps, Phd, dari Somerset Medical Center, New Jersey, kesepian bisa disembuhkan dengan menumbuhkan kesadaran, penerimaan dan belas kasih pada sesama.

1/ Kesadaran. Berikan perhatian penuh pada setiap hal yang Anda alami, rasakan apa yang terjadi pada tubuh Anda. Jika merasa sedih, tumpahkan dalam tangisan. Jangan menahan duka.

2/ Penerimaan. Jangan melarikan diri dari rasa sepi. Sebagian orang mencoba menyembunyikannya dengan tidur, nonton televisi, atau main video game. Ada juga yang menenggelamkan diri dalam kesibukan pekerjaan dan rumah tangga. Menjadi supersibuk dan tampak sangat terkoneksi dengan lingkungan sekitarnya. Padahal, tidak semuanya ampuh, setidaknya untuk jangka panjang. Rasa nyeri dari kehampaan itu akan keluar menjalar lewat tubuh yang berusaha ‘mati rasa’ dan aktivitas tak bernilai tadi.

Tidak perlu menyalahkan diri sendiri atas semua perasaan tidak berharga, perasaan bersalah pada orang lain. Kadang ada yang berharap bisa menemukan kesalahan pada dirinya dan memperbaiki situasi, dan mengusir perasaan sakit itu. Tapi, yang terjadi, justru perasaannya makin buruk. Alih-alih melarikan diri, terimalah perasaan sakit itu.

3/ Belas Kasih. Ingatkan diri Anda, orang lain juga bisa merasa kesepian. Manusiawi, kok. Begitu Anda mulai menunjukkan belas kasih pada orang lain yang senasib, Anda juga akan mendapati kepedulian yang sama. Mulailah hubungi orang-orang terkasih dalam hidup Anda. Jangan gengsi untuk menelepon dan meminta dukungan dalam bentuk apa pun dalam situasi tersulit Anda. Ini akan membuat Anda merasa lebih kuat secara emosional.

Meski demikian, kesepian tidak sepenuhnya buruk. Di satu sisi, perasaan itu akan membantu Anda memahami dan menjangkau mereka yang merasakan hal serupa. Rasa sepi juga bisa jadi pertanda, hubungan Anda dengan orang-orang di sekitar Anda selama ini tidak dekat secara emosional, tidak suportif, dan intim seperti yang Anda inginkan. Inilah kesempatan Anda untuk mengidentifikasi masalah ini dan memperbaiki hubungan Anda.
(Sumber: Psychology Today)


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?