Family
Doakan Ayah, Lagu Yang Mengisahkan Kerinduan Ayah dan Anak

23 Sep 2018


Ghea & Ghia bercerita tentang kerinduan dan rasa cinta mereka pada sang ayah di Konser Doakan Ayah (20/09)/Foto: NJL

 
Sebuah video yang memutarkan kisah tiga ayah – seorang pemadam kebakaran, polisi, dan pengemudi ojek online. Masing-masing ayah ini membagikan kerinduan mereka untuk bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga dan anak-anak mereka.

Video ini membuka Konser Doakan Ayah, sebuah eksplorasi musikal dari dua kakak beradik Gheallibya Ghea Gitsna Deasyardi (Ghea) dan Ghianina Raia Deasyardi (Ghia), yang digelar di Galeri Indonesia Kaya, Kamis (20/09).

Sebuah bincang santai dengan empat ayah hebat juga menguraikan kerinduan yang sama. Para ayah hebat ini adalah penulis, seniman, dan sineas Pidi Baiq, penulis dan pengamat musik Adib Hidayat, penulis dan penyanyi Anji, dan Iman Anggakusuma (Kimung) dari Atap Class.

Adib Hidayat mengawali perbincangan dengan mengungkap betapa teknologi, seperti gadget ikut menjauhkan orang-orang terdekat di sekeliling kita. Bukannya berinteraksi dengan anggota keluarga, masing-masing justru sibuk dengan gadgetnya.

“Di rumah, kami menerapkan jam di mana semua hp harus mati. Kami memakai waktu yang ada untuk mengobrol bersama atau membaca bersama. Bagaimanapun, harus diakui, saya terkadang harus tetap memeriksa hp untuk urusan pekerjaan,” ungkap Adib, ayah dari Jemima dan Jasmeena.

Kesibukan kerja memang kerap menjadi alasan dibalik minimnya kuantitas waktu dan frekuensi para ayah untuk berinteraksi dengan buah hatinya. Ini juga yang dirasakan oleh penyanyi dan penulis lagu Anji. Ketika akhir pekan ayah yang lain bisa menghabiskan dengan anak-anak, Anji justru sebaliknya.

“Justru akhir pecan saya tidak ada di rumah. Ini masalah pekerja seni. Di bulan ini saja (September) saya hanya punya lima hari libur,” ungkap ayah dari Saga, Sigra, Salva, Sultan, dan Leticia. “Saga nggak mau Manji jadi orang kaya. Jadi orang miskin saja, biar lebih banyak di rumah sama Saga,” ucap pemilik akun instagram @duniamanji ini, mengulang kata-kata putranya, Saga.
 

“Ayah, aku ingin denganmu, kapan ada waktu?” Pertanyaan ini mengiring konser lagu Doakan Ayah. Pertanyaan yang sama sekaligus menjadi sebuah kampanye kepada orang tua, terutama ayah, untuk lebih banyak meluangkan waktu bersama anak-anaknya.


“Musik menyatukan saya dan anak saya. Saya juga masih meluangkan waktu untuk mengantar dia ke sekolah. Walau dia sudah tidak mau, tapi saya antar saja, karena tercipta waktu bersama. Anak saya juga biasa menunggu saya pulang kerja. Setelah itu kami biasanya akan ngobrol bersama dan baru tidur sekitar pukul 11 malam,” kisah Kimung dari ruang belajar Atap Class yang memproduseri eksplorasi musikal Ghea dan Ghia.

Doakan Ayah merupakan lagu karya Pidi Baiq, yang begitu menyentuh perasaan karena secara sederhana menampilkan sepenggal kisah sentimental mengenai kedekatan dan kasih sayang antara ayah dan anak-anaknya.

“Rasanya sepi kalau tidak ada ayah,” ungkap si kecil Ghia, saat ditanyai oleh pemandu acara Eddi Brokoli dan Azizah Hanum. Seberapa besar cinta kalian pada ayah? “Tak terhingga,” jawab Ghea, sang kakak. Keduanya lantas mendemontrasikan cinta mereka dengan memeluk sang ayah, penuh haru. (f)


Baca Juga
Belajar Manajemen Konflik dari Film Kulari Ke Pantai
Mengapa Orang Tua Perlu Mengenalkan Makanan Sehat Sejak Anak Usia Dini?


Topic

#Family

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?