Family
Curhat dan Tip Yang Bisa Anda Contoh Untuk Mencegah Anak Kecanduan Gadget

6 Nov 2018


 
Yuanita, 35, Musikus, Bekasi
Anak Jadi Suka Menyendiri
 
Saya memiliki tiga anak: Kevi (12), Nina (6), dan Zavi (5). Saya bisa mengamati perbedaan perilaku dari mereka.  Terutama untuk Kevi sebagai anak dari generasi Z. Saat kecil, Kevi adalah anak yang cerewet dan periang. Namun, sejak duduk di kelas 3 SD, atau kira-kira usia 9 tahun, perilakunya mulai berubah.
 
Kalau diingat-ingat, saat itu ia sudah mulai mengenal gadget. Perlahan tapi pasti, Kevi mulai menarik diri dan perilakunya berubah menjadi suka menyendiri. Selain sangat suka main game, Kevi yang kini sudah duduk di bangku SMP memang membutuhkan sekali ponsel untuk alat komunikasi dengan teman-teman sebayanya. Terus-terang, saya agak khawatir, karena Kevi bisa dibilang tidak mau mengobrol sama sekali.
 
Ia jadi pendiam dan menarik diri. Selalu saja mengurung diri untuk main game tiap hari. Sebagai generasi Z yang digital native, tidak terelakkan untuk bergantung pada perangkat teknologi digital. Bahkan, hingga saat ini bisa dibilang sulit untuk melepaskan ketergantungannya dengan ponsel. Ketika saya ingin menyita ponselnya, ia membutuhkannya untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah.
 
Saya penasaran, takut kalau kebablasan dalam mengawasi anak. Akhirnya saya minta password akun Line-nya untuk mengecek isi percakapannya dengan temantemannya. Saya juga follow Instagram-nya. Sejauh ini untungnya tidak ada hal yang mengkhawatirkan. Meski demikian, saya tetapkan aturan bahwa pemakaian ponsel hanya boleh sampai jam 8 malam.
 
Saya perhatikan Kevi bukanlah anak yang suka eksis di dunia media sosial. Saking pendiamnya, saya juga enggak percaya kalau ia bisa dekat dengan lawan jenis. Saya sempat curhat kepada teman-teman saya mengenai kondisi perubahan perilaku Revi. Apakah memang perilaku remaja seperti ini ataukah ada hal lain yang menyebabkan ia berubah menjadi pendiam.
 
Tak ingin kedua adiknya berubah perilaku seperti Kevi, saya tegas menerapkan aturan diet gadget. Sebaliknya, saya lebih banyak membelikan mereka mainan seperti LOL, boneka, atau hot wheels agar mereka bisa bermain secara sehat yang melatih motorik kasarnya.
 


Topic

#family, #gadget

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?