Family
Berbagi Tanggung Jawab Merawat Orang Tua

25 Jun 2016


Foto: Fotosearch

Setelah kakak menikahi pria pilihannya, mereka tidak menjalankan kesepakatan untuk merawat orang tua kami yang sudah berusia lanjut. Alasannya macam-macam, untuk menunda biaya perawatan orang tua. Padahal, kondisi keuangan kakak dan suaminya cukup bagus. Bagaimana cara menegur mereka?
 
Hanna – Subang
 
Saran Irma Makarim
Memang tidak semua anak cukup peka untuk menyadari hal ini, sehingga ada saja yang kurang memberi perhatian pada orang tuanya. Tetapi, pada umumnya, anak-anaknya dengan hati terbuka akan mengambil tanggung jawab ini dan merawat orang tuanya dengan baik.

Kakak Anda perlu diingatkan kembali, betapa beruntungnya seseorang, kalau masih bisa menikmati kebersamaan dengan orang tua. Kakak Anda perlu menyadari bahwa kehidupan yang kita jalani akan terus berputar. Di masa anak-anak, kita semua membutuhkan bantuan orang tua  untuk bisa tumbuh dan berkembang. Orang tua tak kenal lelah merawat, mendidik, dan membesarkan anak-anak. Tidak ada salahnya untuk saling mengingatkan bila ada saudara kandung yang sedang lalai akan tanggung jawabnya. Mungkin ada alasan tertentu di balik sikap kakak Anda.

Semua perlu duduk bersama kembali. Bicarakan hal ini untuk memperjelas tanggung jawab masing-masing. Usahakan agar semua pihak ikut berkontribusi, sesuai dengan kemampuan, baik dalam bentuk materi maupun waktu untuk mengunjungi orang tua. Jika yang lebih mapan bisa berkontribusi lebih banyak dalam keuangan, yang lain bisa memberikan lebih banyak waktunya untuk menemani orang tua. Dengan demikian, Anda semua bukan saja membahagiakan orang tua, tetapi juga menghangatkan kembali hubungan kekeluargaan.
 
Saran Monty Satiadarma
Cara menegur sebenarnya cukup sederhana. Tanyakan bagaimana niat kakak Anda ingin dilaksanakan. Sebab, selama ini niat tersebut belum terlaksana. Kadang-kadang individu memang memiliki niat baik tertentu,  tapi keberatan ketika menghadapi realitas yang ada. Niat itu  baru merupakan keinginan, keinginan belum tentu dapat dilanjutkan.

Ketika individu mengungkapkan niatnya, sering kali mereka belum pernah membayangkan konsekuensinya. Namun, ketika mereka sudah menghadapi konsekuensi nyata, bisa jadi niat itu diurungkan atau ditunda. Sepertinya, ketika kakak Anda mengungkapkan niat, ia belum menyadari konsekuensi yang akan ia hadapi.
Kini, ia seolah membatalkan atau setidaknya menangguhkan niat karena sudah berhadapan dengan realitas. Bagi Anda, ia melanggar kesepakatan. Masalahnya, hal ini bukan dilandasi kesepakatan, tetapi dilandasi kekurangselarasan niat dan realitas. Coba saja Anda tanyakan kembali niatnya. Asalkan jangan terlalu berharap, ia akan dengan mudah meluluskan permintaan Anda. (f)


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?